Kolaborasi Kementerian Kominfo dan DPR RI : Laksanakan Seminar daring dengan tema Kiat Cegah Kecanduan Digital pada Anak
Foto ;Khaliza Amanda Alsyadira sebagai moderator dalam kegiatan Seminar literasi digital |
Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kementerian Kominfo) bersama Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Republik Indonesia (RI) telah menyelenggarakan seminar daring dengan tema Literasi Digital: “Kiat Cegah Kecanduan Digital pada Anak”. Seminar ini diselenggarakan pada hari Sabtu, 16 Maret 2024 melalui platform Zoom meeting. Terdapat empat narasumber yang mumpuni di bidangnya sebagai pembicara, yaitu Bapak Dr. H. Abdul Kharis Almasyhari yang merupakan seorang Wakil Ketua Komisi I DPR RI, Bapak Semuel Abrijani Pangerapan, B.Sc., sebagai Dirjen Aplikasi Informatika (APTIKA) Kementerian Kominfo RI, Bu Kusnulia Rosita, M.Psi., yang merupakan seorang Psikolog di Rumah Psikologi Surakarta dan BKPP UMS Surakarta, serta Bu Dr. Setiawati Intan Savitri, M.Si yang merupakan seorang Dosen di Fakultas Psikologi UMB dan seorang penulis buku.
Seminar ini merupakan dukungan Kemenkominfo terhadap Program Literasi Digital yang melibatkan berbagai elemen masyarakat. Seminar Ngobrol Bareng Legislator memiliki beberapa tujuan, di antaranya yaitu untuk mendorong masyarakat supaya mengoptimalkan pemanfaatan internet sebagai sarana edukasi; memberdayakan masyarakat agar dapat memilah dan memilih informasi yang dibutuhkan dan bermanfaat; memberikan informasi yang lengkap kepada masyarakat terkait pembangunan Infrastruktur TIK yang dilakukan oleh pemerintah, khususnya oleh APTIKA; mendorong dan memotivasi peran orang tua dalam pendampingan pembelajaran di masa pandemi; serta mewujudkan jaringan informasi serta media komunikasi dua arah antara masyarakat dengan masyarakat maupun dengan pihak lainnya. Seminar ini terdiri dari beberapa sesi, yaitu sesi pembukaan, pemaparan materi, sesi tanya jawab, dan sesi penutup.
Seminar dimulai pada pukul 13.00 WIB yang diawali oleh hiburan band pada 15 menit sebelumnya. Kemudian, ditampilkan pula video-video yang berkaitan dengan literasi digital. Seminar dibuka oleh seorang Master of Ceremony (MC) dengan menyapa para narasumber yang akan memberi paparan materi kepada seluruh peserta. Saat memasuki sesi pemaparan materi, MC menyerahkan acara kepada moderator untuk memandu sesi paparan dan sesi diskusi. Sesi pemaparan materi diawali oleh Bapak Dr. H. Abdul Kharis Almasyhari.
Foto : Dr. Abdul Kharis Almasyhari sebagai wakil Ketua Komisi I DPR RI saat menjadi narasumber dalam kegiatan literasi digital dengan tema kuat cegah kecanduan digital pada anak 16/3/24 |
Pak Kharis menyampaikan bahwa kecanduan digital memang bisa terjadi pada siapapun, pada umur berapa pun, mulai dari orang tua, hingga anak-anak, terutama saat mereka berada di umur-umur dengan memiliki rasa ingin tau yang tinggi. Beliau juga menambahkan bahwa anak yang sudah kecanduan gadget, biasanya kehilangan fokus pada hal selain gadget. “Anak adalah aset masa depan bangsa, karena padanyalah harapan kita tumpukan di pundaknya. Oleh karena itu, anak kita harus kita jaga dan didik dengan benar, jangan sampai anak menjadi tidak fokus pada pelajaran dan pendidikannya, malah asik dengan teknologi digital.”, pesan Pak Kharis sebagai penutup sesi pengantar materinya.
Seminar dilanjutkan dengan sambutan oleh Bapak Semuel Abrijani Pangerapan, B.Sc., yang menjabat sebagai Dirjen Aplikasi dan Informatika (APTIKA) Kementerian Kominfo RI melalui tampilan video. Dalam video tersebut, beliau yang akrab dipanggil Bapak Semmy menjelaskan bahwa memasuki tahun 2024, perwujudan Indonesia Digital Nation tetap menjadi salah satu prioritas utama guna mewujudkan Indonesia yang makin digital dan maju. Kemenkominfo melalui Dirjen APTIKA terus berkomitmen dalam menyelenggarakan berbagai inisiatif dan program peningkatan literasi digital, guna mendukung upaya transformasi digital yang inklusif, memberdayakan, serta berkelanjutan. Beliau menyampaikan bahwa upaya transformasi digital ini perlu terus dilakukan untuk mendorong kemajuan perekonomian bangsa dan membuka berbagai peluang bagi masyarakat Indonesia, mengingat perkembangan teknologi digital saat ini telah mengubah cara kita bekerja, berusaha, dan menjalani kehidupan sehari-hari. “Atas dasar itulah yang mendorong kami untuk melakukan peningkatan kesadaran, pengetahuan, dan kecakapan digital yang ditujukan pada tiga sektor, yaitu masyarakat umum, pemerintahan, dan pendidikan, melalui berbagai program literasi digital.”, tambah Pak Semmy dalam sambutannya.
Pemaparan materi selanjutnya disampaikan oleh Bu Kusnulia Rosita, M.Psi. Pada awal sesi pemaparan materinya, beliau menyebutkan data bahwa komposisi penduduk terbanyak berdasarkan sensus tahun 2020 adalah generasi Z. Beliau juga menyampaikan bahwa salah satu tantangan generasi Z yang menjadi kekhawatiran para orang tua yaitu kecanduan gadget. Gadget dapat memiliki sisi positif, seperti menjadi alat untuk kita mencari hal-hal yang belum kita ketahui, belajar hal baru, silturahim, bahkan berbisnis. Namun, di sisi lain, gadget terutama smartphone 3x lebih besar peluangnya dalam memengaruhi kecanduan anak daripada komputer.
Bu Kusnulia memaparkan beberapa tanda-tanda anak kecanduan gadget, seperti fokus yang berkurang, menjadi lebih emosional, sulit berkomunikasi, hingga anti sosial dan sulit berhubungan dengan orang lain. Beberapa langkah berikut dijelaskan oleh Bu Kusnulia untuk dilakukan orang tua dalam melakukan pengasuhan anak di era digital, seperti jaga komunikasi dengan anak, bekali diri dengan pengetahuan sebagai orang tua, buat aturan bersama dalam penggunaan gadget dan tegakkan peraturannya, menjadi teman dan follow anak di media sosial, imbangi waktu penggunaan gadget dengan aktivitas di dunia nyata, pilihkan program atau aplikasi yang positif, pinjamkan anak perangkat digital sesuai keperluan, telusuri aktivitas anak di dunia maya, serta jadilah teladan digital yang baik bagi anak. “Menjadi orang tua di era digital itidak mudah, tetapi bukan berarti kita tidak bisa. Jangan sampai anak salah asuh, apalagi salah asuh di tangan kita sendiri. Oleh karena itu, kita harus menjadi orang tua bijak. dunia digital memang tidak bisa dihindari, tapi kita bisa bijak dalam mengelolanya.”, pesan Bu Kusnulia di akhir sesi pemaparan materinya.
Foto : Dr. Setiawati Intan Savitri, M.Si yang merupakan seorang Dosen di Fakultas Psikologi UMB dan seorang penulis buku saat menjadi narasumber dalam kegiatan literasi digital |
Bu Dr. Setiawati Intan Savitri, M.Si menjadi pemateri terakhir yang memaparkan materinya. Beliau menyebutkan bahwa kecanduan internet adalah suatu kondisi yang ditandai dengan penggunaan internet yang kompulsif dan eksesif. Batasan normal dan kecanduan digital yaitu mengganggu kehidupan sehari-hari, tugas, dan kesejahteraan umum, serta penggunaan internet yang kompulsif. Beliau juga menjelaskan terkait teori belajar sosial yang mengatakan bahwa perilaku manusia ditentukan oleh bagaimana dia melakukan interasi resiprokal (timbal-balik) dengan personal (dirinya), lingkungannya, dan perilakunya sendiri. Anak usia di bawah lima tahun (golden years) masih berkembang kemampuan belajar sosialnya, maka perlu diwaspadai terkait interaksi resiprokalnya. Orang tua menjadi lingkungan yang paling signifikan dan memberikan peran yang terbesar terkait relasi intrapersonal anak.
Bu Intan juga memberikan penjelasan terkait peran orang tua dalam mencegah kecanduan digital pada anak. Beberapa diantaranya yaitu dengan tidak memberikan gawai tersambung internet sebelum usia sekolah, berikan batasan waktu penggunaan gadget, berikan alternatif permainan berisi interasi dunia nyata, serta berikan teladan yang baik. “Dunia digital tidak bisa dihindari, tapi bisa dimanfaatkan. Maka, jadilah kita orang tua yang bisa jadi pengendali di dunia digital. Jadilah kita orang tua yang menjadi rujukan pertama bagi anak-anak kita, sehingga kita tidak dikalahkan oleh dunia digital.”, pesan Bu Intan kepada para peserta sebagai penutup.
Setelah paparan materi dari keempat narasumber, moderator membuka sesi tanya jawab. Para peserta sangat antusias dalam memberikan pertanyaan. Dari 150 peserta, terdapat dua pertanyaan yang terpilih. Sesi diskusi melalui tanya jawab berjalan interaktif antara narasumber dan peserta. Setelah selesai sesi diskusi, moderator mengembalikan acara kepada MC. Acara ditutup secara resmi oleh MC pada puku 15.00 WIB. Seminar ini diharapkan dapat menjadi sarana penambahan literasi digital bagi masyarakat sebagai dukungan kepada pemerintah mewujudkan transformasi digital Indonesia.