Aceh.Persindonesia.id ll Aceh Tamiang –Pertamina EP (PEP) Rantau mengalami kerugian minyak (oil losses) yang signifikan pada tahun 2024. Untuk mengantisipasi agar kerugian tidak meluas, PEP Rantau segera melakukan investigasi guna mengetahui penyebabnya. Melalui kerja sama yang erat antara PEP Rantau dan Polres Aceh Tamiang, penyebab kerugian tersebut berhasil diidentifikasi, yaitu akibat terjadinya pencurian minyak mentah (illegal tapping) pada titik Trunk Line, Dusun Kebun Ubi, Desa Mekar Jaya, Kecamatan Rantau, Kabupaten Aceh Tamiang.
Sebagai tidak lanjut kejadian tersebut, pada 16 Oktober 2024, pukul 17.40 WIB, Polres Aceh Tamiang bersama tim pengamanan gabungan PEP Rantau berhasil mengamankan satu unit dump truck dengan nomor polisi BL 8693 AS yang mengangkut minyak mentah hasil illegal tapping, serta menangkap dua orang terduga pelaku. Barang bukti yang ditemukan di lokasi kejadian antara lain 6 (enam) tangki kecil (baby tank) berisi minyak mentah, masing-masing berkapasitas 1.000 liter, 3 (tiga) drum plastik berisi minyak mentah, masing-masing berkapasitas 200 liter, serta 1 (satu) unit kendaraan bermotor berwarna kuning dengan nomor polisi BL 8693 AS.
Pejabat Sementara (Pjs.) Manager PEP Rantau Edy Sulistyo, mengungkapkan bahwa sebanyak dua orang terduga pelaku (Arm dan Rz) berhasil diamankan oleh gabungan tenaga pengamanan PEP Rantau dan Polres Aceh Tamiang. "Kami sangat mengapresiasi tindakan cepat yang diambil oleh Polres Aceh Tamiang. Semoga ini menjadi contoh tegas bagi siapapun yang berniat melakukan pencurian minyak mentah (illegal tapping), bahwa mereka akan berhadapan dengan penegak hukum dan ditindak sesuai hukum yang berlaku," ujar Edy Sulistyo.
Kejadian ilegal tapping memiliki dampak sangat serius, baik bagi pelaku maupun masyarakat sekitar lokasi kejadian. Dampak yang paling umum meliputi pencemaran lingkungan, kerusakan ekosistem, serta risiko kebakaran atau ledakan yang dapat menyebabkan korban jiwa.