Perss.id,Jakarta– Ketua Umum Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), Megawati Soekarnoputri, mengeluarkan instruksi kepada seluruh kepala daerah dan wakil kepala daerah dari PDIP untuk menunda perjalanan mereka ke Magelang. Instruksi ini tertuang dalam surat bernomor 7294/IN/DPP/II/2025 yang diterbitkan pada 20 Februari 2025.
Instruksi ini dikeluarkan menyusul penahanan Sekretaris Jenderal DPP PDI Perjuangan, Hasto Kristiyanto, oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Hasto ditangkap atas tuduhan suap dan menghalangi proses hukum terkait kasus penyuapan seorang pejabat pemilihan umum pada 2019. PDIP menolak tuduhan tersebut dan mengklaim bahwa penyelidikan ini bermotif politik.
Dalam surat tersebut, Megawati menginstruksikan dua hal utama:
1. Kepala daerah dan wakil kepala daerah dari PDIP harus menunda perjalanan mereka ke Magelang yang dijadwalkan pada 21-28 Februari 2025. Jika sudah dalam perjalanan, mereka diminta untuk berhenti dan menunggu arahan lebih lanjut dari Ketua Umum.
2. Seluruh kepala daerah PDIP diminta untuk tetap aktif dalam komunikasi dan siaga menunggu panggilan langsung dari pimpinan partai.
Menindaklanjuti instruksi ini, sejumlah kepala daerah dari PDIP telah menunda keberangkatan mereka ke Magelang. Bupati Tapanuli Tengah, Masinton Pasaribu, misalnya, menyatakan bahwa ia menunda perjalanannya dan akan menunggu arahan lebih lanjut dari Ketua Umum.
Instruksi ini muncul di tengah meningkatnya ketegangan politik akibat penanganan hukum terhadap Hasto Kristiyanto. PDIP melihat hal ini sebagai bagian dari upaya kriminalisasi terhadap kadernya, yang dapat berdampak pada stabilitas internal partai. Oleh karena itu, langkah strategis sedang dipersiapkan oleh pimpinan partai guna merespons situasi ini.
Sejumlah pengamat politik menilai instruksi ini sebagai langkah PDIP untuk memperkuat barisan internal di tengah situasi politik yang semakin kompleks menjelang tahun politik. Hingga berita ini diturunkan, belum ada tanggapan resmi dari KPK terkait tuduhan kriminalisasi yang disampaikan PDIP.(Kzn)
Sumber: Twitter X nasional.sindonews.com, reuters.com, detik.com
