Iklan

H. Andi Thahir Dikukuhkan sebagai Guru Besar Psikologi Pendidikan: Soroti Peran Kecerdasan dalam Cegah Kecurangan Akademik

Admin
Wednesday, 30 April 2025, 13:41 WIB Last Updated 2025-04-30T06:42:12Z


Bandar Lampung, PERSS.IDUniversitas Islam Negeri (UIN) Raden Intan Lampung menggelar acara pengukuhan Guru Besar yang berlangsung khidmat di Gedung Ballroom kampus setempat. Dalam acara tersebut, Prof. Ir. H. Andi Thahir, S.Psi., M.A., Ed.D secara resmi dikukuhkan sebagai Guru Besar dalam bidang Psikologi Pendidikan, dengan orasi ilmiah berjudul “Sinergi Kecerdasan: Mengupas Peran IA, EI, dan SI dalam Mencegah Kecurangan Akademik.”


Dalam pidatonya, Prof. Andi Thahir menyoroti realitas era disrupsi sosial yang diakibatkan oleh kemajuan teknologi. Menurutnya, kehidupan manusia kini memasuki fase yang serba cepat dan tanpa batas (borderless), dengan mobilitas tinggi dan pemanfaatan Artificial Intelligence (AI) dalam pengolahan pengetahuan. Ia menyebut bahwa perubahan ini membawa dampak positif, seperti percepatan akses dan komunikasi lintas benua. Namun demikian, ia juga mengingatkan akan dampak negatif dari disrupsi tersebut, yakni deviasi perilaku, lunturnya budi pekerti, dan melemahnya karakter manusia.


Untuk menjawab tantangan tersebut, dunia pendidikan disebutnya harus tampil sebagai fondasi utama dalam membentuk karakter dan menangkal penyimpangan sosial. Berdasarkan penelitiannya, Prof. Andi menemukan bahwa praktik kecurangan akademik lebih sering terjadi pada individu dengan tingkat religiusitas rendah, kecerdasan intelektual sedang, dan kecerdasan emosional rendah.


Ia lalu mengurai pentingnya penguatan tiga dimensi kecerdasan:

  1. Kecerdasan Intelektual (IA)
    Merupakan kemampuan berpikir logis dan kognitif, sebagaimana telah dikembangkan oleh tokoh-tokoh seperti Plato, Galton, Binet, Spearman, dan Gardner.

  2. Kecerdasan Emosional (EI)
    Pertama kali dicetuskan oleh Peter Salovey dan John D. Mayer pada 1990, kemudian diperkenalkan luas oleh Daniel Goleman, EI penting dalam mengelola emosi, stres akademik, dan pencegahan kecurangan.

  3. Kecerdasan Spiritual (SI)
    Mengacu pada kemampuan seseorang untuk menemukan makna hidup dan nilai-nilai luhur. Pemikiran tentang SI telah diangkat oleh Victor Frankl, Danah Zohar, dan Ian Marshall. SI menjadi panduan moral untuk menjaga integritas akademik.


Menurut Prof. Andi, ketiga kecerdasan ini—IA, EI, dan SI—harus saling bersinergi. IA memberikan dasar penalaran, EI mengatur keseimbangan emosi, dan SI menuntun pada nilai moral. Sinergi ini mutlak diperlukan untuk membentuk individu berintegritas tinggi dalam dunia akademik.





Lebih jauh, Prof. Andi mendorong pengembangan kurikulum holistik di perguruan tinggi, yang tidak hanya fokus pada aspek intelektual, tetapi juga emosional dan spiritual. Ia juga menekankan pentingnya kesadaran etika, dukungan psikologis, serta penguatan nilai spiritual bagi mahasiswa agar mampu mengatasi tekanan akademik dan tetap jujur dalam proses belajar.


Dalam konteks UIN Raden Intan Lampung, Prof. Andi mengapresiasi visi kampus yang mengusung konsep “Insan ber-ISI” (Intellectuality, Spirituality, Integrity) sebagai dasar dalam membentuk lulusan yang unggul. Komitmen UIN RIL tercermin dari penguatan aspek akademik, riset, IT, spiritual, budaya, hingga kegiatan kemahasiswaan.


Mengakhiri pidatonya, Prof. Andi Thahir menyampaikan ucapan terima kasih kepada semua pihak yang telah mendukung perjalanan akademiknya, termasuk keluarga, orang tua, kolega, dosen, mahasiswa, serta sahabat yang selama ini telah memberikan motivasi dan doa.


“Semoga UIN Raden Intan Lampung terus menjadi rumah yang melahirkan generasi unggul—cerdas secara intelektual, emosional, dan spiritual,” pungkasnya dengan haru.


Pers Indonesia/*

Komentar

Tampilkan

  • H. Andi Thahir Dikukuhkan sebagai Guru Besar Psikologi Pendidikan: Soroti Peran Kecerdasan dalam Cegah Kecurangan Akademik
  • 0

Terkini