Iklan

PETI Rusak Sungai Ledo, Masyarakat Sambas Jadi Korban Pencemaran Air: APH Diminta Jangan Diam!

Admin Redaksi
Thursday, 3 July 2025, 18:12 WIB Last Updated 2025-07-03T11:14:33Z



Perssindonesia,Sambas, Kalbar – Aktivitas Pertambangan Emas Tanpa Izin (PETI) di kawasan Sungai Ledo, Kecamatan Ledo, Kabupaten Bengkayang, Kalimantan Barat, kini membawa dampak nyata dan serius bagi masyarakat Kabupaten Sambas yang berada di wilayah hilir. Aliran sungai yang semula menjadi sumber kehidupan, kini berubah menjadi ancaman kesehatan dan keselamatan warga.

Air sungai yang dulunya jernih kini berwarna cokelat pekat menyerupai air kopi susu, berbau, dan tidak lagi layak digunakan. Warga kehilangan akses terhadap air bersih untuk kebutuhan dasar seperti mandi, mencuci, bahkan konsumsi. Kondisi ini diperparah dengan dugaan pencemaran dari bahan kimia berbahaya yang digunakan oleh pelaku PETI.

> “Kualitas air menurun drastis. Airnya keruh, bau, dan sudah tak bisa dipakai. Kami sangat dirugikan. Mereka cari untung, kami yang kena akibat,” ujar seorang warga Sambas dengan nada kesal.



Selain merusak kualitas air, aktivitas PETI juga menghancurkan ekosistem sungai. Populasi ikan yang menjadi andalan nelayan lokal pun menurun drastis. Kehidupan masyarakat yang menggantungkan diri pada sungai kini terancam.

Kemarahan warga memuncak saat dokumentasi visual berupa foto dan video kerusakan sungai beredar luas di media sosial. Netizen pun ramai-ramai mengecam tambang ilegal ini.

> “Kamek urang Sambas merasa dizalimi! Sungai yang jadi sumber kehidupan, kini jadi sumber penyakit. Mana APH? Jangan diam!” tulis seorang warga dalam unggahannya di Facebook.



Aparat Penegak Hukum (APH), baik di tingkat daerah maupun pusat, diminta tidak menutup mata dan segera bertindak. Diamnya APH dalam menghadapi kerusakan lingkungan seperti ini justru memperburuk kepercayaan publik dan memberi ruang bagi pelaku PETI untuk terus merusak alam tanpa rasa takut.

Hingga berita ini diterbitkan, belum ada pernyataan resmi dari Pemkab Bengkayang maupun Pemerintah Provinsi Kalbar. Warga mendesak agar semua pihak, mulai dari pemerintah daerah, provinsi, hingga pusat, serta TNI dan Polri, turun tangan dan menghentikan tambang ilegal yang sudah merusak lintas wilayah dan menimbulkan penderitaan luas.

> “Jangan tunggu sampai bencana lebih besar datang! APH harus hadir, tegas, dan berpihak pada rakyat yang jadi korban.”



Kejadian ini menjadi pengingat bahwa pembiaran terhadap aktivitas ilegal hanya akan memperluas dampak dan menciptakan bencana ekologis. Sudah saatnya hukum ditegakkan, lingkungan diselamatkan, dan masyarakat dilindungi. [Tim]
Komentar

Tampilkan

  • PETI Rusak Sungai Ledo, Masyarakat Sambas Jadi Korban Pencemaran Air: APH Diminta Jangan Diam!
  • 0

Terkini

Topik Populer